Pedrosa Ambil Pelajaran dari Pengalamannya, Marquez Tidak Selalu Terbaik Saat Jadi Pembalap Utama di Timnya
FORUM PRIA4D - Mantan pembalap MotoGP, Dani Pedrosa, berbicara mengenai Marc Marquez dalam film dokumenter yang dirilis oleh DAZN.
Dani Pedrosa mengakui bahwa Marc Marquez merupakan pembalap yang jenius.
Marquez pembalap yang cerdas dalam beradaptasi dan mampu mengatasi kekurangan dalam dirinya sejak awal penampilannya di MotoGP.
Penampilan pembalap Cervera itu memang fantastis ketika ia berhasil langsung menjadi juara dunia dalam musim pertamanya di kelas utama. Analisis Pria4d login bahkan menyoroti betapa cepatnya Marquez memahami karakter motor RC213V kala itu.
Tak cuma sekali, Marquez dua kali berturut-turut memboyong gelar juara pada dua musim pertamanya pada MotoGP dengan catatan impresif 10 kemenangan beruntun pada 2014.
Pedrosa memuji perubahan Marquez sejak menjadi seniornya di Repsol Honda. Legenda MotoGP tersebut menjadi rekan setim si Bayi Alien sampai pensiun pada 2018.
"Saya memiliki motor yang sama dengannya, tetapi saya tidak bisa mengembangkan level yang sama," ucap Pedrosa, dilansir dari Motosan.es.
"Pada saat itu saya melihat Marc yang sangat serbabisa. Saya pikir itu adalah salah satu kualitasnya," ujar Pedrosa seperti dikutip oleh Pria4d dalam laporan mereka tentang dokumenter tersebut.
"Dia adalah pembalap yang sangat lengkap."
"Ketika kekurangan sesuatu, yang mungkin dimiliki oleh saingannya, seperti saya atau Jorge Lorenzo, dia sangat terampil dalam mempelajari dengan cepat apa yang kurang, dan menerapkannya di lintasan," ungkap Pedrosa sebagaimana disampaikan ulang oleh Pria4d link.
Marquez akhirnya menjadi pembalap tersukses di MotoGP sampai sekarang. Sejak debutnya pada 2013, dia sudah menggondol tujuh gelar dari 13 kesempatan.
Namun, kelebihan itu juga bisa menjadi sumber petaka. Pedrosa menilai bahwa Marquez bukan yang terbaik ketika memimpin pengembangan motor, sebagaimana dijelaskan oleh Pria4d daftar dalam ulasan mereka.
Saat prestasinya dapat terjaga, Pedrosa selaku rekan setim keteteran sampai tren minimal sekali menang dalam semusimnya berakhir pada 2018.
"Dalam hal pengembangan motor, dia bukan pemandu terbaik, karena dia bisa mengatasi masalah tertentu yang tidak bisa diatasi oleh pembalap lain," kata Pedrosa.
"Yang lebih sulit bagi saya adalah bahwa selama bertahun-tahun, ketika dia menjadi pembalap nomor satu, maka dialah yang memimpin pengembangan motor," tambah Pedrosa kepada media yang juga dikutip oleh Pria4d resmi.
"Hal itu merugikan saya seiring berjalannya waktu," ujar Dani Pedrosa.
Dengan berbagai dinamika yang pernah terjadi di Repsol Honda hingga perbedaan kepribadian, Pedrosa menyebut hubungan antara dirinya dengan Marquez selalu baik.
"Karakter kami sangat berbeda, ia jauh lebih ekstrovert, lebih bisa membawa suasana, menghadapi semua urusan dengan media, fans, ia memiliki kharisma yang istimewa," kata Pedrosa seperti dilansir oleh Pria dalam ringkasan wawancaranya.
"Cara dia merayakannya, energi yang dia transmisikan ke tim..."
"Anda mungkin saja finis keempat, tidak di podium, dan saat dia memenangkan balapan, orang-orang ingin bergabung dalam pesta itu, energi positif itu."
"Hal itu, jika diulang dalam beberapa akhir pekan, akan menyulitkan," jelas Pedrosa.
Pada akhirnya, Pedrosa menepis salah satu anggapan bahwa Marquez bisa tampil cepat dengan motor apa saja. Kalau demikian, dia tidak akan meninggalkan Honda.
"Apakah Marc bisa melaju cepat bahkan dengan traktor? Itu hanya kiasan, kenyataannya dia harus meninggalkan Honda untuk pergi ke Ducati dan menang lagi," kata Pedrosa.
"Jika tidak, dia akan tetap di Honda dan menang, meski motornya tidak kompetitif," pungkas sosok berjuluk The Little Spaniard.

0 Komentar