Musimnya Marc Marquez vs Bagnaia, Jorge Martin Diragukan 4 Legenda Sekaligus Jelang Comeback

PRIA4D - Juara dunia bertahan Jorge Martin diprediksi segera comeback pada MotoGP Qatar 2025. Namun kembalinya dia dinilai tidak akan banyak berpengaruh bagi persaingan sengit Marc Marquez dan Francesco Bagnaia. Nasib Martin untuk segera memamerkan nomor start 1 di motor Aprilia RS-GP miliknya tak lama lagi bisa terlihat. Sementara ini, dia dikabarkan menjalani pemulihan yang berjalan ke arah positif pascacedera akibat kecelakaan di tes pramusim. MotoGP Qatar 2025 (11-13 April) masih dalam agenda comeback terdekat bagi Martinator.

Kehadiran Martin sangat dinantikan untuk meramaikan kembali persaingan di kelas utama.

Terutama penampilan dia unjuk gigi di atas motor pabrikan Noale, Italia, yang musim lalu jadi pesaing kuat Ducati. Kehadiran dia juga sedikit banyak diharapkan mampu menambah warna dalam persaingan yang sejauh ini masih mengerucut pada nama Marc Marquez vs Francesco Bagnaia. Duel sesama pembalap Ducati Lenovo itu makin seru setelah Bagnaia memenangi seri ketiga di GP Americas yang sirkuitnya merupakan kekuasaan Marquez. Namun, kembalinya Martin nanti justru sudah banyak diremehkan. Martin yang ganti tim, ganti motor, dan kembali dalam kondisi pascacedera, disinyalir belum akan bisa bersaing di level tinggi. Prediksi itu diucapkan beberapa legenda MotoGP sekaligus. Salah satu yang yakin adalah Kenny Roberts. Roberts masih berharap Martin dapat kembali bugar dan prima, tetapi dia juga berpikir realistis. "Saya ingin melihatnya dalam kondisi prima saat kembali," kata Roberts kepada MotoGP.com. "Terkadang pembalap kembali terlalu cepat, tetapi mereka harus memahami bahwa masih ada kehidupan setelah balapan. "Kebanyakan dari mereka sangat fokus pada tujuan mereka, balapan, kejuaraan. Namun, terkadang Anda harus mundur selangkah. Ada hal lain dalam hidup ini," ucap juara dunia 1978-1980 itu.

Sementara itu, Randy Mamola lebih fokus menyoroti aspek kebugaran fisik Martin.

Juara dunia empat kali itu tidak yakin kekuatan pembalap asal Spanyol tersebut sudah bisa diforsir di musim padat ini. "Kaki dan tangan merupakan tuntutan besar saat mengendarai sepeda motor. Bahu juga," kata Mamola. "Tetapi ada begitu banyak tulang kecil di kaki dan tangan sehingga jika Anda memasang pelat di bagian tengah, gerakannya bisa jadi sulit." "Dia sudah lama absen dan itu tidak mengejutkan saya l(kalau nanti dia masih underperform)," tukas legenda asal Amerika Serikat itu. Adapun Freddie Spencer melihat dari kondisi mental alias aspek psikologis. "Ini bukan soal keberuntungan, hanya masalahnya dia baru saja memenangkan gelar," kata legenda berjuluk Si Cepat, dikutip Bolasport dari Paddock-GP. "Ini membuat frustrasi, dan ketidakpastian menambah frustrasi itu." "Marc Marquez mendominasi, dan dia juga harus terbiasa dengan motor baru." Satu lagi ialah John Kocinski, mantan pembalap ikonik di awal 1990-an itu lebih melihat dari sudut pandang luar. "Bagian tersulit bukanlah kembali dari cedera, tetapi mengetahui bahwa ia sudah keluar dari (persaingan)," katanya. "Dia tidak punya peluang (juara dunia, red)." "Peluangnya baru bisa kalau para pembalap di depan semuanya harus jatuh tiga atau empat kali, ia tidak bisa mengejar poin sebanyak itu, itu mustahil." "Kalau dia ingin berjuang untuk gelar, yang saya bayangkan maksud dia adalah dia ingin kita semua mengharapkannya di awal tahun 2026," ujar Kocinski.

0 Komentar