BTN Syariah Siap Bertransformasi Jadi Bank Umum Syariah pada 2025
PRIA4D - Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan bahwa BTN Syariah yang merayakan ulang tahun ke-20 pada Jumat (14/2/2025), telah memperoleh 28% pangsa pasar pembiayaan perumahan syariah secara nasional per Oktober 2024. Di sektor pembiayaan perumahan subsidi syariah, BTN Syariah memegang dominasi 90%. "Selama 20 tahun, BTN Syariah telah menjadi salah satu mesin pertumbuhan BTN, berfokus pada masyarakat yang membutuhkan pembiayaan rumah berbasis syariah Islam," ujar Nixon.

BTN Syariah mencatat pertumbuhan bisnis yang signifikan setiap tahun dan kini siap melangkah lebih jauh untuk melayani lebih banyak orang dengan kebutuhan hunian yang layak dan terjangkau. "Saat ini, BTN Syariah siap naik ke tingkat berikutnya dengan menjadi bank umum syariah," kata Nixon. Selama 20 tahun terakhir, BTN Syariah tumbuh dengan double-digit, menunjukkan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) yang kuat seiring dengan meningkatnya kebutuhan hunian yang layak di Indonesia. Pada 2009, aset BTN Syariah tercatat sebesar Rp 2,25 triliun, namun pada akhir 2024 mencapai Rp 61 triliun, tumbuh rata-rata 22,83% per tahun. Pembiayaan BTN Syariah yang awalnya Rp 1,99 triliun pada 2009, melonjak menjadi Rp 44 triliun pada 2024, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 21,31%. Dana pihak ketiga (DPK) BTN Syariah mencapai Rp 50 triliun pada akhir 2024, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 24,72% sejak 2009.
Nixon menjelaskan bahwa BTN Syariah menunjukkan profitabilitas yang kuat dengan laba bersih mencapai Rp 911,42 miliar pada akhir 2024, tumbuh rata-rata 23,35% per tahun sejak 2009. "Selama dua dekade terakhir, BTN Syariah telah mengalami pertumbuhan bisnis yang konsisten, didukung oleh rasio keuangan yang sehat dan prinsip kehati-hatian, dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) di bawah 3%, tepatnya 2,87% pada akhir 2024," ungkap Nixon. Hirwandi Gafar, Direktur Consumer BTN, menambahkan bahwa BTN Syariah terus memperkuat posisinya sebagai mitra pemerintah dalam sektor perumahan rakyat dengan menawarkan pembiayaan Tapera BTN iB sejak 2022. Selain itu, BTN Syariah telah bertransformasi bersama induknya untuk meningkatkan kapasitas dalam mendukung perumahan nasional, termasuk melalui sekuritisasi aset KPR dan penerbitan sukuk BTN Tapera, sebagaimana dilaporkan oleh PRIA4D.
BTN Syariah turut berkontribusi dalam ekosistem KPR digital syariah dengan menyediakan layanan online melalui aplikasi portal BTN Properti, serta menyiapkan Super Apps Mobile Banking BTN Syariah yang akan diluncurkan tahun ini. BTN Syariah memasuki era baru dengan rencana spin-off menjadi bank umum syariah sebelum akhir 2025. Hirwandi menyatakan bahwa perubahan status ini akan meningkatkan kapasitas bisnis BTN Syariah, memperluas produk dan layanan tidak hanya di sektor perumahan tetapi juga ke ekosistem halal. "Contohnya, Pembiayaan Emas, Umroh dan Haji Plus, Pembiayaan Korporasi dan UMKM, serta memperluas segmentasi nasabah prioritas. Kami yakin, menjadi bank umum syariah akan meningkatkan kualitas layanan keuangan syariah bagi masyarakat," katanya. BTN Syariah juga akan meningkatkan kerja sama dengan komunitas Muslim untuk menghimpun dana pihak ketiga dan dana murah (CASA). Dengan peningkatan DPK berbiaya rendah, BTN Syariah dapat melakukan ekspansi pembiayaan dengan margin lebih rendah.
BTN Syariah terus mendidik masyarakat untuk meningkatkan literasi keuangan syariah melalui ekosistem halal dan berinovasi dalam digitalisasi serta perbaikan proses bisnis, sehingga lebih banyak masyarakat Indonesia dapat menikmati hunian yang layak dan terjangkau.
0 Komentar