Morata dan Rodri dilarang tampil karena nyanyian "Gibraltar adalah Spanyol"

Kepala timnas Spanyol Alvaro Morata dan rekannya Rodri telah dilarang tampil dalam satu pertandingan oleh UEFA setelah mereka meneriakkan "Gibraltar adalah Spanyol" selama pesta-pesta Euro 2024 tim mereka.

Asosiasi Sepak Bola Gibraltar (GFA) mengajukan pertanyaan resmi tentang festival-festival tersebut kepada badan pengelola sepak bola Eropa sebelum keduanya didakwa. UEFA kini telah menskors Morata dan Rodri "karena mengabaikan standar-standar umum pertandingan langsung, karena mengabaikan prinsip-prinsip dasar pertandingan yang terhormat, karena melibatkan pertandingan dengan tanda-tanda yang tidak bersifat agresif dan karena mencemarkan nama baik permainan sepak bola, dan khususnya UEFA". Mereka dilarang tampil dalam pertandingan Spanyol berikutnya, yaitu melawan Serbia pada hari Kamis, 5 September. Gibraltar adalah wilayah di ujung selatan Spanyol yang telah berada di bawah kekuasaan Inggris sejak abad kedelapan belas, dan Spanyol telah lama menuntut pengembaliannya.

Pembacaan itu dilakukan di hadapan sejumlah besar penggemar Spanyol di Lapangan Cibeles, Madrid pada tanggal 15 Juli saat para pemain memuji kemenangan terakhir mereka di Euro 2024 dengan skor 2-1 atas Inggris. Gelandang Manchester City Rodri, 28 tahun, seharusnya terlihat membacakan "Gibraltar adalah Spanyol" di atas panggung, dan penyerang AC Milan Morata, 31 tahun, kemudian mendesak kelompok itu untuk berpartisipasi dengan serenade serupa.
Asosiasi Sepak Bola Gibraltar mengeluh tentang cara Spanyol berperilaku, dengan mengatakan bahwa mereka "menyadari sifat festival yang sangat provokatif dan menyinggung di sekitar tim nasional pria Spanyol yang memenangkan Euro 2024".Diberitakan dari  Pria4d dalam sebuah media yang bernama diarioesports.com

"Sepak bola memiliki situasi yang buruk untuk perilaku seperti ini," tambahnya. Gibraltar telah menjadi anggota penuh UEFA sejak sekitar tahun 2013.

0 Komentar