MotoGP Prancis 2025 - Akhir Berbeda 2 Pahlawan Negara, Zarco Diarak ke Podium, Quartararo Dihukum Setelah Ngamuk

FORUMPRIA4D - Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dan Johann Zarco (Castrol Honda LCR) membuat bangga negaranya pada seri balap keenam MotoGP Prancis 2025. Namun, kisahnya berakhir berbeda bagi keduanya. Meski menjadi salah satu negara dengan sejarah panjang di dunia balap dan punya animo yang sangat besar, Prancis mengalami kekeringan panjang di MotoGP. Baru dalam satu dekade terakhir, Negeri Mode kembali bermimpi berkat gebrakan yang dibuat oleh Johann Zarco dan Fabio Quartararo. Zarco (didikan sekolah balap di Italia) menjadi Juara Dunia dua kali di kelas Moto2 dan langsung menjadi pembicaraan saat debutnya di MotoGP pada 2017.

Bahkan balapan pertamanya sebagai pembalap MotoGP di Prancis berakhir dengan hasil impresif berupa posisi kedua. Sementara Quartararo (keturunan Italia tetapi didikan Spanyol) masuk ke grand prix sebagai Bayi Marquez dan akhirnya membuat Prancis berpesta karena gelar juara dunia pada 2021. Gelar juara yang diraih El Diablo pada MotoGP musim 2021 menjadi yang pertama bagi Prancis di kelas para raja yang kini sudah berusia 75 tahun!

Dalam seri balap yang baru saja rampung di Sirkuit Bugatti, Le Mans, pada Minggu (11/5/2025), Quartararo dan Zarco pun membuat publik Prancis terpuaskan dengan pencapaian penting. Quartararo mencetak pole position sedangkan Zarco merebut kemenangan yang mengakhiri kebuntuan selama 71 tahun. Sayangnya, dua pahlawan Prancis di MotoGP tidak berakhir dalam panggung yang sama saat akhir pekan lomba berakhir. Saat Zarco diarak dengan lagu kebangsaan yang bergema sejak lap terakhir hingga dinyanyikan lagi di tangga podium, Quartararo gigit jari karena hasil gagal finis. Padahal Quartararo punya kecepatan untuk memperjuangkan posisi tiga besar.

Apes, setelah memimpin balapan Sprint tetapi berakhir di posisi keempat karena ban yang aus duluan, dia gagal finis saat berusaha menjaga peluangnya dalam balapan utama. Saat balapan baru berlangsung tiga lap, Quartararo terjatuh dari motornya di tikungan terakhir yang telah memakan banyak korban. Penalti lap panjang dua kali karena mengganti ban jelang pemanasan pun belum sempat dipenuhi pembalap berusia 26 tahun itu. "Saya tahu akan susah untuk mendapatkan kecepatan podium, jadi begitu hujan turun, saya memacu motornya gila-gilaan," kata Quartararo, dikutip dari GPone.com.

"Meski menerima penalti, saya masih sangat dekat dengan Marc (Marquez) tetapi ketika hujannya menjadi sedikit lebih deras, saya kehilangan grip bagian belakang dan bagian depannya selip." Semangat tinggi untuk meraih hasil bagus di kampung halaman membuat Quartararo kesulitan mengendalikan emosinya. Setelah berusaha mendorong kembali motornya, dia tampak begitu kesal dengan marshal yang mencoba untuk mencegahnya. Quartararo mendorong marshal agar menjauh. Namun, motor Yamaha YZR-M1 yang ditunggangi kelihatannya terlanjur mogok. Kekesalan diluapkan Quartararo dengan memukul tangki motor Yamaha YZR-M1. Dia memarahi petugas keselamatan sirkuit itu sebelum berbalik kembali ke garasi. Melansir dari Crash.net, Quartararo menerima penalti berupa pengurangan waktu selama 10 menit saat latihan bebas pertama GP Inggris dan denda sebesar 2.000 euro (sekitar 37 juta rupiah). Quartararo dihukum karena "bertindak secara tidak bertanggung jawab, tidak mematuhi instruksi langsung dari marshal, menyebabkan potensi bahaya bagi diri sendiri dan orang lain". Bagi Quartararo, tidak ada pilihan selain mengalihkan perhatian pada balapan berikutnya. MotoGP 2025 akan dilanjutkan dengan seri ketujuh yang berlangsung pada 23-25 Mei mendatang di Sirkuit Silverstone, Northamptonshire, Inggris. "Semuanya akan tergantung dari performa motornya terhadap grip yang ada, degradasi ban, dan berapa banyak kami kehilangan waktu di lintasan lurus," ucap Quartararo. "Secara garis besar, saya menyukai sirkuit Inggris itu, saya selalu tampil cepat di sana dan pada 2021 saya memenangi balapannya." "Saya berharap untuk bisa tampil dengan baik."

0 Komentar