Dituding Rayu Marc Marquez Pakai Uang Triliunan agar Tidak Pindah, Bos Honda Jawab Tegas dengan 1 Fakta

FORUMPRIA4D - Manajer Tim Honda, Alberto Puig, dengan tegas membantah kabar yang mengatakan bahwa pihaknya sempat membujuk Marc Marquez untuk tidak pergi dari tim. 'Perceraian' antara Honda dan Marc Marquez yang terjadi tahun lalu menjadi salah satu episode paling dramatis yang terjadi di MotoGP akhir-akhir ini. Siapa yang menyangka Marquez akan mengakhiri kontraknya di tengah jalan dengan tim yang diperkuatnya sejak rookie. Sepuluh tahun kebersamaan dan enam gelar Juara Dunia MotoGP yang telah diraih bersama menjadi alasannya. Saking percayanya Honda, pada 2020 Marquez diberi kontrak super dengan durasi 4 tahun dengan nilai yang disebut-sebut mencapai 100 juta euro atau sekitar 1,8 triliun rupiah. Sebagai perbandingan, tim-tim biasanya cuma menyodorkan kontrak 1 sampai 2 tahun dengan opsi perpanjangan kepada para pembalapnya. Namun, setelah menghadapi berbagai ujian kehidupan dan krisis yang dialami pabrikan Sayap Emas, Marquez memutuskan untuk mencari jalan keluar. Dengan sisa 1 tahun dalam kontrak, Marquez dan Honda tetap dapat menemukan kesepakatan untuk mengakhirinya lebih cepat dan tanpa meninggalkan masalah. Sebagai pabrikan terbesar di dunia, Honda jelas diekpekstasikan berupaya untuk menahan salah satu aset terbesar mereka. Gosip tawaran yang sangat mewah mengemuka.
Melihat kontrak sebelumnya yang nilainya ditaksir triliunan rupiah dan pengaruh besar yang dimiliki si Semut dari Cervera, bukan tidak mungkin angkanya kurang lebih sama. Namun, Alberto Puig selaku manajer menyebutnya sebagai informasi yang menyesatkan alias HOAX. "Itu sebuah kebohongan! Benar-benar keliru! Kebohongan!" ucap Puig dalam wawancara dengan El Periodico di sela-sela GP Prancis. "Honda tidak pernah mencoba untuk mempertahankan Marc dengan uang. Tidak pernah." "Saya ulangi: Honda memahami bahwa mereka harus membiarkan dia pergi dan itulah yang terjadi." "Baik Marc tidak pernah meminta apapun dan Honda juga tidak pernah meminta apapun sebagai imbal balik. Tidak pernah." "Setahun yang tersisa dari kontrak Marc tidak pernah menjadi masalah. Dan saya ulangi, tidak ada tawaran itu, itu kebohongan." Puig menambahkan bahwa apa yang diinginkan Marquez bukanlah uang melainkan motor yang memungkinkannya untuk bersaing dalam perburuan gelar. Marquez membuktikannya dengan rela turun kasta dari tim pabrikan ke tim satelit. Tujuannya adalah tim pabrikan Ducati dan sudah berhasil diraih. Loyalitas dan nilai-nilai balas budi juga sudah ditunjukkan Marquez dalam menangani konflik antara sponsor pribadi dengan sponsor tim. Masih menurut Puig, Honda sadar diri dan memahami keinginan Marquez untuk pergi demi mendapatkan kuda besi yang lebih mumpuni. "Pembalap terbaik selalu menginginkan, selalu mengejar motor terbaik. Itu wajar," kata mantan pemenang balapan grand prix itu. Puig mengambil contoh saat Marquez memilih Honda untuk debut ke kelas para, itu juga didasari alasan bahwa Honda memiliki motor terbaik saat itu. "Itu lah kenapa, saat dia meminta kami untuk meninggalkan tim, meski masih punya satu tahun tersisa dalam kontrak, semua orang di Honda, memahaminya," ucap Puig. "Saya adalah orang pertama yang memahaminya, sebagai seorang mantan pembalap, dan kami berusaha membantunya untuk menyelesaikan kepindahannya." Honda menunjukkan kebesaran hati mereka dengan memberi izin bagi Marquez untuk mengikuti tes pasca-musim setelah MotoGP 2023. Kini, pabrikan tersukses di MotoGP berusaha untuk memulihkan martabat mereka. Misi kebangkitan pun tak sekadar dicanangkan tetapi juga dilakukan. Honda memperluas ekosistem dengan menarik insinyur-insinyur dari pabrikan Eropa, termasuk menunjuk direktur teknik yang bukan dari internal mereka. Masalah komunikasi antara kantor pusat di Jepang dan markas tim balap di Eropa yang turut menjadi perhatian Marquez sebelum pergi juga coba diselesaikan. "Jangan lupakan bahwa kami adalah Honda dan Honda akan kembali. Begitu juga Yamaha akan kembali," ucap Puig. "Ketika Honda kembali, ketika Honda memiliki motor pemenang, para pembalap juara ingin menaikinya dan kami akan merekrut mereka." "Kami ingin hal itu terjadi sekarang, tetapi semuanya memerlukan waktu. Seberapa lama? Saya tidak tahu, tetapi benar, kami sedang berusaha untuk kembali."

0 Komentar