Berat Hati Pelatih Red Sparks Saat Ditinggal Opposite Terbaik, Ko Hee-jin Menangis Lagi Saat Antar Megawati ke Bandara

FORUM PRIA4D diberitakan bahwa Pelatih Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Ko Hee-jin, tak kuasa menahan air mata ketika mengantar Megawati Hangestri Pertiwi pulang ke Indonesia. Megawati Hangestri Pertiwi meninggalkan Negeri Ginseng setelah menyelesaikan musim kedua yang penuh dengan drama di Liga Voli Korea. JungKwanJang Red Sparks mengalahkan kemustahilan kendati tidak dapat menutupnya dengan trofi juara Liga Voli Korea 2024-2025. Seperti diketahui, badai cedera melanda Red Sparks tepat ketika kepercayaan diri mereka sedang meninggi untuk bintang yang keempat. Vanja Bukilic dan Park Eun-jin menjadi dua korban pertama ketika musim reguler akan berakhir. Dari sana, satu per satu pemain Red Sparks dibekap masalah fisik. Akhirnya bertanding dengan menahan rasa sakit, Red Sparks terus melaju dan bahkan memaksa favorit juara, Incehon Heungkuk Life Pink Spiders, berjuang habis-habisan hingga akhir di final.

Ko Hee-jin Menangis Lagi Saat Antar Megawati ke Bandara

Megawati sendiri menutup penampilannya dengan pujian karena menjadi pemain tersubur di final meski lututnya bermasalah. Kepulangan Megatron ke Tanah Air pun harus dibantu dengan kursi roda.Ko Hee-jin selaku pelatih pun tampak emosional saat mengatar Megawati di Bandara Internasional Incheon, Incheon, Korea Selatan. Setidaknya ini kali kedua Ko Hee-jin menangis setelah kebangkitan anak-anak asuhnya yang luar biasa pada leg ketiga babak final. "Jangan menangis," kata Megawati dalam bahasa Inggris, berusaha menghibur pelatih yang memberinya kesempatan untuk unjuk gigi di Liga Voli Korea. Ledakan Megawati di Liga Voli Korea tidak terlepas dari kepercayaan Ko Hee-jin dalam draft kuota khusus pemain Asia pada 2023. Ko Hee-jin memilih Megawati meski posisinya biasa dihuni pemain-pemain internasional. Selain itu sorotan utama sebenarnya tertuju kepada pemain-pemain Thailand yang lebih terkenal. Megawati menjawab dengan dampak besar di lapangan. Gelar pemain terbaik langsung didapat pada putaran pertamanya di Liga Voli Korea. Keberuntungan kian menghampiri karena "demam Megawati" yang melanda masyarakat Tanah Air hingga munculnya lonjakan interaksi Red Sparks dengan penggemar di arena dan di dunia maya. Penampilan Megawati meningkat pada musim keduanya hingga menjadi spiker paling efektif dalam bola serangan, catatan yang dianggap amat sangat sulit untuk pemain Asia. Mega makin bisa diandalkan karena mentalitasnya dalam momen-momen krusial, termasuk saat membawa Red Sparks membalikkan keadaan untuk memaksa final berlanjut ke laga pamungkas.

"Lutut Mega belum begitu membaik. Meski begitu, menurut saya dia adalah pemain yang sangat hebat yang menyerang sedemikian rupa seperti di set kelima tadi," tutur Ko setelah leg keempat. "Saya pikir dia akan menjadi pemain yang diingat dalam sejarah Liga Voli Korea," imbuh pria yang punya reputasi garang ketika masih bermain itu. Dengan prestasi yang terus meningkat bersama Megawati, Red Sparks pun sudah menawarkan perpanjangan kontrak untuk musim 2025-2026. Akan tetapi, kondisi kesehatan sang ibunda membuat Megawati harus menolak tawaran hangat dari klub milik perusahaan ginseng tersebut. "Mega begitu bahagia dengan dua tahun yang dihabiskannya di JungKwanJang sehingga sangat ingin memperbarui kontraknya," kata agennya di Korea, Kim Sung-hoon, dilansir dari Hani.co.kr. "Namun, kesehatan ibunya yang memburuk membuatnya menyerah untuk tetap bertahan di Liga Voli Korea karena baktinya untuk merawatnya." Megawati tinggal memiliki ibunya sebagai orang tua karena ayahnya telah berpulang beberapa saat sebelum dia menjajal peruntungan di Korea. Tampil di Liga Voli Korea membuat Megawati harus meninggalkan keluarganya dalam waktu lama. Liga Voli Korea biasanya berlangsung dari Oktober hingga April tahun berikutnya. Perlu dicatat bahwa ini masih ditambah dengan persiapan dalam latihan pramusim. Dengan kelolosan Red Sparks ke kompetisi musim semi selama dua musim terakhir, Megawati pun harus melewatkan momen Idul Fitri bersama keluarga. Selain itu agenda Megawati dalam setahun terakhir begitu padat dengan jadwal tanding di ajang lainnya yaitu Proliga, Kapolri Cup, PON, hingga SEA V League bersama timnas Indonesia. Hampir tidak ada waktu istirahat bagi Megawati. "Mega bukan hanya pemain papan atas, tetapi juga sosok hebat yang dekat dengan pemain dan pelatih, dan merupakan pemain berdedikasi," kata pejabat Red Sparks. Red Sparks pun menantikan kesempatan berikutnya untuk berjuang bersama Megawati. "Kami mendukung tantangan baru Mega, dan kami berharap dapat bekerja sama lagi dengannya suatu hari nanti," tambahnya.

0 Komentar