Diberitakan dari Pria4d - Thibaut Courtois akhirnya kembali ke timnas setelah hampir dua tahun absen. Ia mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan rekan-rekan setimnya mengenai insiden yang menyebabkan kepergiannya, dan berharap kontroversi tersebut kini telah selesai.
Courtois terakhir bermain untuk Belgia pada Juni 2023 sebelum secara tiba-tiba meninggalkan kamp tim menjelang kualifikasi Euro 2024 melawan Estonia.

Kini, dengan pergantian pelatih—Domenico Tedesco telah digantikan oleh Rudi Garcia—Courtois kembali masuk skuad untuk pertandingan play-off UEFA Nations League melawan Ukraina.
Kiper Real Madrid yang telah mencatat 102 caps itu menegaskan bahwa keputusannya meninggalkan tim bukan karena persoalan ban kapten, seperti yang ramai diberitakan saat itu, melainkan akibat hubungannya yang memburuk dengan pelatih sebelumnya, Domenico Tedesco.
Courtois mengakui bahwa ia seharusnya menangani situasi dengan lebih baik dan menyesali adanya kesalahpahaman dengan rekan-rekan setimnya.
Namun, ia juga menegaskan bahwa setelah hubungannya dengan Tedesco memburuk, ia merasa tidak ada jalan untuk kembali ke tim di bawah kepemimpinan pelatih tersebut.
Dalam konferensi pers pada Selasa waktu setempat (18-3-2025), Thibaut Courtois menghadapi serangkaian pertanyaan sulit mengenai absennya yang panjang, yang memicu perpecahan opini di Belgia.
Namun, ia tetap bersikap terbuka dan berharap bisa melupakan kontroversi ini.
"Saya adalah diri saya sendiri," kata Courtois, menegaskan bahwa meski ia ingin berdamai dengan situasi ini, ia tetap akan menyuarakan pendapatnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa telah berbicara dengan rekan-rekan setimnya setelah bergabung dengan skuad di Belgia.
"Ada banyak kesalahpahaman, setengah kebenaran, jadi saya bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Rekan-rekan setim juga bisa mengajukan pertanyaan mereka," ujarnya.
Courtois mengaku merasa lega setelah berdiskusi dengan rekan setimnya dan berharap dapat kembali fokus untuk membantu timnas.
"Saya lega karena kami bisa membicarakan semuanya. Sekarang semuanya sudah jelas, dan kami menatap ke depan. Saya tahu saya membuat kesalahan. Saat itu, saya tidak dalam kondisi mental 100% untuk bermain," ungkapnya.
"Setelah musim yang panjang, kadang-kadang Anda bereaksi secara impulsif, dan itu bukan tindakan yang cerdas. Itu bukan hal terbaik untuk tim dan para pendukung."
"Saya masih berpikir bahwa federasi sepak bola bisa menangani situasi ini dengan lebih baik, tetapi saya juga mengalami cedera lutut serius. Saya memang tidak siap bermain di Euro 2024, dan ketika hubungan dengan pelatih sudah rusak, semuanya menjadi sulit," tambahnya.
0 Komentar