Klasemen Liga Italia, Juventus Kudeta Inter Usai Libas Verona 3-0
Agustus 27, 2024
Mengonsumsi obat bersamaan dengan makanan cepat saji sering dianggap biasa oleh sebagian orang. Menanggapi hal ini, Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat, Mozes Wambrauw Simbiak, menyatakan bahwa kebiasaan ini dapat menimbulkan risiko. "Makanan cepat saji umumnya mengandung banyak lemak, garam, dan gula yang dapat mempengaruhi penyerapan obat dalam tubuh," ungkap Mozes, dikutip oleh PRIA4D, Selasa (28/1/2025). Ia menjelaskan bahwa kelebihan lemak dalam makanan bisa memperlambat penyerapan obat tertentu, seperti antibiotik, sehingga mengurangi efektivitasnya.
Selain itu, tingginya kandungan garam juga dapat mempengaruhi efektivitas obat tekanan darah. Menurut Mozes, makanan dengan kadar garam berlebih dapat mengurangi efektivitas obat antihipertensi. "Dengan pola makan seperti itu, obat yang seharusnya menurunkan tekanan darah menjadi kurang efektif," ungkapnya. Sebagai langkah pencegahan, Mozes menganjurkan masyarakat untuk memilih makanan sehat saat mengonsumsi obat.
Menurut Mozes, makanan kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan lebih aman dan mendukung penyerapan obat secara optimal. "Masyarakat harus lebih memperhatikan asupan mereka, terutama ketika menjalani pengobatan. Jangan sampai makanan yang kita konsumsi malah menghambat proses penyembuhan," tegasnya.
0 Komentar