Efek Badai Siklon, Ribuan Rumah di Probolinggo Terendam Banjir

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Jawa Timur Oemar Syarif, mengatakan banjir yang terjadi di Kecamatan Dringu, Sabtu (9/3/2024) akhir pekan lalu, ada kaitannya dengan badai siklon atau sirkulasi siklonik di utara benua Australia.

Kondisi tersebut mengakibatkan adanya pola konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Jawa Timur, yang berpengaruh terhadap peningkatan cuaca ekstrem

Informasi tersebut senada dengan rilis yang dikeluarkan BMKG Sidoarjo, terkait kewaspadaan cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur, mulai 12 hingga 18 Maret 2024.

"Untuk itu selama beberapa hari ke depan, kami tetap imbau masyarakat berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu bisa terjadi," imbaunya pada Jum'at (15/03/2024).

Ia menambahkan faktor lain terjadinya banjir di Dringu, karena curah hujan sangat tinggi yang terjadi di daerah atas atau dataran tinggi wilayah Kabupaten Probolinggo. Ketika itu hujan turun secara bersamaan dengan durasi cukup lama antara dua sampai tiga jam.

"Curah hujan di angka 80 sampai 100 milimeter per hari, oleh karenanya beberapa hari ke depan tetap waspada dan siaga," terang Oemar.



Mengantisipasi terjadinya banjir susulan, pihaknya saat ini tengah fokus melakukan perbaikan titik-titik tanggul yang jebol di sepanjang aliran sungai Kedunggaleng.

"Total ada 18 tanggul yang jebol di sepanjang aliran sungai, mulai wilayah Jorongan hingga Dringu," jelasnya.

Oemar mengatakan, perbaikan dilakukan agar apabila memang terjadi banjir susulan, tidak menimbulkan dampak yang lebih parah nantinya.

"Termasuk warga yang melakukan perbaikan sendiri, kami bantu sandbag," tuturnya.

Sementara untuk di Kecamatan Tongas, Oemar menyampaikan tidak ada kerusakan akibat terjangan banjir yang terjadi akhir pekan lalu.

"Yang dibutuhkan hanya normalisasi sungai, agar aliran air sungai tidak kembali meluap," ujarnya.

Sebagai informasi, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi akhir pekan lalu, menyebabkan tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Probolinggo diterjang banjir.

Tiga kecamatan itu, meliputi Kecamatan Dringu, Leces, dan Tongas. Di Kecamatan Dringu, banjir menerjang 5 desa setempat, meliputi Desa Dringu, Kedungdalem, Kalirejo, Tegalrejo, dan Kalisalam.

Kemudian di Kecamatan Leces, banjir menerjang Desa Jorongan dan Warujinggo. Serta di Kecamatan Tongas banjir menerjang Desa Tambakrejo.

Di Kecamatan Dringu, warga terdampak terjangan banjir mencapai 3.109 keluarga. Terjangan banjir tidak hanya menimbulkan sejumlah kerusakan baik rumah dan fasilitas umum.

Selain itu, warga juga mengalai kerugian materi lantaran sejumlah barang berharganya banyak yang ludes tersapu arus banjir.

pria4d

PRIA4D

0 Komentar