Indonesia dan Jepang telah menyetujui penghapusan lebih banyak hambatan perdagangan, Menteri Luar Negeri Indonesia mengatakan pada hari Sabtu, setelah kedua negara menyelesaikan negosiasi tentang protokol untuk meningkatkan perjanjian ekonomi bilateral mereka.
Jepang akan memungkinkan akses yang lebih besar untuk produk -produk Indonesia termasuk dengan menghapus tarif pada barang -barang perikanan yang diproses dan kedua negara akan meningkatkan hubungan di sektor perbankan, kata Menteri Retno Marsudi dalam sebuah pernyataan.
Kedua belah pihak mencari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA) yang akan diimplementasikan pada kuartal pertama tahun 2024, meskipun masih perlu ditandatangani secara resmi dan diratifikasi oleh parlemen masing-masing setelah pemeriksaan hukum, tambahnya.
Pernyataan Retno muncul setelah Presiden Indonesia Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di sela -sela KTT Tokyo yang menandai 50 tahun hubungan antara Jepang dan Asosiasi Bangsa -Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Kementerian perdagangan Indonesia sebelumnya mengatakan Jakarta telah meminta Tokyo untuk menghilangkan tarif ekspor tuna kalengan selama negosiasi, yang dimaksudkan untuk membangun IJEPA yang pertama kali ditandatangani pada tahun 2007.
Jokowi, sebagai presiden Indonesia terkenal, dalam pertemuannya dengan Kishida juga menyoroti pentingnya perjanjian Jakarta dan Tokyo tentang mineral kritis ketika Indonesia mencoba memposisikan dirinya sebagai pemain penting dalam rantai pasokan baterai Global Electric Vehicle (EV), Retno, Retno dikatakan.
Jepang juga telah memberikan penjaga pantai Indonesia dengan kapal patroli senilai 9 miliar yen ($ 63 juta) untuk membantu Indonesia meningkatkan kapasitas maritimnya, katanya.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Jepang dan Malaysia menandatangani kesepakatan bantuan keamanan termasuk hibah 400 juta yen untuk meningkatkan keamanan maritim Malaysia, karena negara -negara Asia berupaya melawan Cina yang semakin tegas.
Jokowi dan Kishida juga membahas konflik di Gaza dan presiden Indonesia menegaskan kembali dukungannya untuk gencatan senjata permanen dan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan.
0 Komentar