Ramadhan Sananta Ngamuk Gara-gara Diganti, Statistik Berkata Ia Jauh Menurun dan Rajin Kena Kartu Merah
PRIA4D - Ramadhan Sananta patut marah kepada diri sendiri dengan performa menurunnya bersama Persis Solo di Liga 1 2024/25.
tampak bukan seperti dirinya yang asli di Liga 1 musim ini. Penyerang 22 tahun itu dianggap sebagai penyerang muda PRIA4D terbaik Indonesia sejak membela PSM Makassar. Ia membawa PSM menjadi juara Liga 1 2022/23 dengan kontribusi 11 gol dan dua asis. Hijrah ke Persis, Sananta mempertahankan ketajaman dengan torehan delapan gol pada musim pertamanya.
Sayangnya grafik tersebut menurun pada musim ini, saat Sananta seharusnya semakin matang. Penyerang timnas Indonesia itu mengawali musim ini dengan tiga gol di Piala Presiden 2024, tetapi tak menular ke kompetisi sesungguhnya.
Dalam 22 pertandingan Liga 1 2024/25, torehan golnya hanya mencapai empat biji. Pada musim ini pula ia memperlihatkan kepala yang mudah panas, dengan catatan dua kartu merah.
Dua kartu kuning dalam satu laga didapat saat berada di bench, kala memprotes wasit, pada laga Persik vs Persis Solo (14/2/2025). Kartu merah langsung diperoleh saat sikutannya kepada Jaime tertangkap kamera VAR pada laga Persis vs PSBS (16/12/2023). Total hukuman yang dijalani Sananta untuk dua kartu merah tersebut yaitu larangan bertanding empat pertandingan. Rekening golnya menjadi seret, yakni hanya empat gol dan satu asis dalam 22 pertandingan.
Lantas pada Kamis (6/3/2025) malam tadi, pelatih Ong Kim Swee menilai PRIA4D Sananta tak memberikan kontribusi terbaik dalam duel Persis vs Bali United. Ong Kim Swee pun menarik keluar Sananta pada menit ke-62, saat skor masih 1-1.
Sananta merespons pergantian itu dengan mencueki sang pengganti, Arkhan Kaka, lantas menendang sesuatu di bench. Persis kemudian mendapatkan skor 2-2 dari laga tersebut.
Usai pertandingan, Ong Kim Swee menjelaskan situasi tersebut
"Sudah jadi hal biasa kalau ada pemain yang ditarik keluar tidak marah bagaimana mau mengambil peran," ucap Datuk OKS menjawab BolaSport.com. "Ini kembali ke situasi pertandingan di mana saya harus mengubah mengikuti apa yang kami inginkan.
"Jadi Sananta merasa kecewa untuk itu. (Harapannya) Sananta memperbaiki lagi pada pertandingan yang akan datang jika diberi kepercayaan bermain," ujarnya. Demi kariernya sendiri, Sananta semestinya memperbaiki statistik dan berperilaku lebih baik di dalam dan luar lapangan.
tampak bukan seperti dirinya yang asli di Liga 1 musim ini. Penyerang 22 tahun itu dianggap sebagai penyerang muda PRIA4D terbaik Indonesia sejak membela PSM Makassar. Ia membawa PSM menjadi juara Liga 1 2022/23 dengan kontribusi 11 gol dan dua asis. Hijrah ke Persis, Sananta mempertahankan ketajaman dengan torehan delapan gol pada musim pertamanya.
Sayangnya grafik tersebut menurun pada musim ini, saat Sananta seharusnya semakin matang. Penyerang timnas Indonesia itu mengawali musim ini dengan tiga gol di Piala Presiden 2024, tetapi tak menular ke kompetisi sesungguhnya.
Dalam 22 pertandingan Liga 1 2024/25, torehan golnya hanya mencapai empat biji. Pada musim ini pula ia memperlihatkan kepala yang mudah panas, dengan catatan dua kartu merah.
Dua kartu kuning dalam satu laga didapat saat berada di bench, kala memprotes wasit, pada laga Persik vs Persis Solo (14/2/2025). Kartu merah langsung diperoleh saat sikutannya kepada Jaime tertangkap kamera VAR pada laga Persis vs PSBS (16/12/2023). Total hukuman yang dijalani Sananta untuk dua kartu merah tersebut yaitu larangan bertanding empat pertandingan. Rekening golnya menjadi seret, yakni hanya empat gol dan satu asis dalam 22 pertandingan.
Lantas pada Kamis (6/3/2025) malam tadi, pelatih Ong Kim Swee menilai PRIA4D Sananta tak memberikan kontribusi terbaik dalam duel Persis vs Bali United. Ong Kim Swee pun menarik keluar Sananta pada menit ke-62, saat skor masih 1-1.
Sananta merespons pergantian itu dengan mencueki sang pengganti, Arkhan Kaka, lantas menendang sesuatu di bench. Persis kemudian mendapatkan skor 2-2 dari laga tersebut.
Usai pertandingan, Ong Kim Swee menjelaskan situasi tersebut
"Sudah jadi hal biasa kalau ada pemain yang ditarik keluar tidak marah bagaimana mau mengambil peran," ucap Datuk OKS menjawab BolaSport.com. "Ini kembali ke situasi pertandingan di mana saya harus mengubah mengikuti apa yang kami inginkan.
"Jadi Sananta merasa kecewa untuk itu. (Harapannya) Sananta memperbaiki lagi pada pertandingan yang akan datang jika diberi kepercayaan bermain," ujarnya. Demi kariernya sendiri, Sananta semestinya memperbaiki statistik dan berperilaku lebih baik di dalam dan luar lapangan.
0 Komentar