MotoGP OTW Ganti Pemasok Ban, Jawab Masalah Ban Siluman dan Strategi Konyol ala Marc Marquez di Thailand?

PRIA4D - MotoGP bakal menggunakan ban dari pemasok anyar. Kerja sama dengan Pirelli diumumkan untuk menandai regulasi teknis yang baru.

Pirelli akan menjadi pemasok ban di kelas MotoGP mulai musim 2027 yang mana berbarengan dengan PRIA4D dimulainya regulasi teknis dengan mesin 850cc dan pembatasan aero. Kontrak baru yang sedang berada dalam tahap finalisasi ini akan berlangsung selama lima tahun hingga 2031. Produsen ban asal Italia itu PRIA4D sudah mengurus ban lomba untuk kelas Moto3 dan Moto2 sejak musim lalu.

memamerkan dipecahkannya berbagai rekor waktu lap melalui unggahan di akun media sosial mereka pada akhir tahun lalu. Dari 40 seri di kelas Moto2 dan Moto3 2024, dipecahkan 37 rekor untuk lap tercepat sepanjang masa, 32 rekor untuk lap tercepat dalam balapan, dan peningkatan kecepatan di 34 balapan. Michelin selaku pemasok ban saat ini di kelas para raja juga melakukan hal yang sama dengan ban yang dirancang khusus untuk setiap karakter lintasan. Akan tetapi, kiprah perusahaan asal Prancis itu selama 10 musim menjadi pemasok tunggal di kelas MotoGP tidak lepas dari kontroversi.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah inkonsistensi dengan kualitas ban sehingga beberapa pembalap mengeluhkan hilangnya performa apik secara tiba-tiba. Insiden terhangat menimbulkan silang pendapat antara Michelin dan Aprilia karena kecelakaan yang menimpa Jorge Martin dalam Tes Pramusim di Sepang pada awal Februari lalu. Aprilia meminta penjelasan dari Michelin setelah tidak menemukan kesalahan apapun dari motor mereka maupun perilaku Martinator yang menyebabkan kecelakaan higshide itu. Michelin ogah dijadikan kambing hitam. Mengandalkan data sensor pada motor, mereka berdalih bahwa temperatur ban Martin lebih rendah dari batas optimal. "Saya percaya bahwa keselamatan para pembalap harus menjadi prioritas," timpal CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, yang masih tidak percaya, dilansir dari Motorsport.com. "Saya telah menyarankan dia (Manajer Operasional Michelin di MotoGP, Piero Taramasso) untuk mengadakan pertemuan dengan semua tim." "Pertemuan ini diadakan untuk menangani secara konstruktif apa yang jelas-jelas merupakan situasi kritis, seperti yang terlihat dari jumlah cedera yang terjadi." Sementara masalah lain melibatkan daya tahan ban depan terhadap tekanan yang disebabkan oleh dampak aerodinamika yang kian besar. Panas yang disebabkan aerodinamika, terutama saat di belakang pembalap lainnya, menyebabkan naiknya tekanan udara pada ban depan sehingga level grip menjadi berkurang.

Tim dan pembalap melakukan siasat dengan menurunkan tekanan ban. Namun, batas bawah pada akhirnya dipaksakan demi alasan keselamatan. Hasilnya adalah strategi aneh untuk melepas posisi sesaat seperti yang dilakukan Marc Marquez saat memenangi balapan MotoGP Thailand akhir pekan lalu. Berada di posisi terdepan membuat tekanan ban pembalap Ducati Lenovo itu berada di bawah standar yang ditetapkan sehingga dibayang-bayangi penalti. Marquez membiarkan Alex Marquez menyalipnya lalu melaju di belakangnya agar tekanan bannya naik sampai memenuhi syarat 60 persen durasi balapan. Setelah tercapai, baru dia menyalip lagi. Terlepas dari kontroversi yang terjadi, penyeragaman ban di semua kategori bakal memberi keuntungan bagi pembalap yang sedang merintis karier dari bawah. "Strategi pemasok tunggal di paddock akan memberikan jenjang pengembangan yang sempurna bagi para juara masa depan untuk mengasah kemampuan dalam perjalanan menuju puncak." "Rincian lebih lanjut tentang alokasi ban dan yang akan dipasok oleh Pirelli akan segera diumumkan." "Pirelli saat ini memasok ban untuk Moto2, Moto3 dan sebagian besar (kejuaraan) Road to MotoGP."

"Sekarang, kehadiran mereka di olahraga ini akan meluas ke puncak balap, MotoGP, dan ke MotoE, Kejuaraan Dunia balap motor listrik." "Michelin akan tetap menjadi pemasok eksklusif untuk MotoGP dan MotoE hingga akhir regulasi teknis saat ini, pada penutupan musim 2026." "Selama dua musim ke depan Michelin akan terus memberikan dukungan teknis, produk, dan teknologi kelas dunia untuk memastikan keamanan, performa, dan balapan yang menjadikan MotoGP sebagai olahraga paling menarik di dunia." "Sebagai pelopor dalam balap motor listrik kelas dunia, Michelin akan tetap berkomitmen pada MotoE sepanjang tahun 2025 dan 2026." "(Michelin akan) terus berinovasi dan membuat bannya - yang telah memiliki persentase tinggi dari bahan terbarukan dan daur ulang - menjadi lebih ramah lingkungan."

0 Komentar