Anak Kades Korban Arung Jeram Maut di Sungai Asahan
Olahraga arung jeram di sungai Asahan berujung musibah. Satu perahu terbalik akibat menghantam jeram 30 meter. Akibatnya, anak kades setempat tewas hanyut.
Informasi diperoleh, korban bernama Ibnu Harianda (18) bersama rombongan start melakukan arung jeram dari aliran sungai Asahan tepatnya di jembatan Parhitien pada Selasa (11/6/2024) siang.
Ketika melintasi arus, air mengalir cukup deras hingga menyebabkan perahu karet yang di tumpangi korban terbalik, mengakibatkan kehilangan kontrol dan baju pelampung yang di pakai korban terlepas sehingga korban langsung tenggelam dan terseret arus sungai.
Mengetahui hal itu, warga berjibaku mencari korban menggunakan perahu maupun sampan di sekitar areal sungai Asahan. Pencarian dilakukan hingga malam.
“Kalau disini warganya jangan diragukan. Mereka semua pemain arung jeram dan kayak. Makanya, mereka sudah mengerti medan disini, bahkan sampai malam tetap mereka cari,” kata Dirman, warga setempat, Rabu (12/6/2024).
Sementara itu, warga lainnya bernama M Panjaitan mengatakan yang hanyut dikenal sebagai Sikembar anak Buk Yani (Kepala Desa) dan biasa dipanggil si Abang.
Dia mengaku mendapat informasi dari anaknya yang juga ikut dalam rombongan bermain arung jeram.
Sementara itu, Komandan Pos SAR Tanjungbalai Asahan, Romy Erwin Syahputra membenarkan adanya kejadian tersebut. “Benar, semalam kejadiannya. Kami mendapatkan laporan dari Kabid BPBD Asahan, bahwa ada satu orang pemuda hanyut saat sedang melakukan kegiatan fun rafting,” katanya, Rabu (12/6/2024).
Dijelaskannya, korban bersama rekan-rekannya bermain fun rafting. Namun, sampan yang ditumpangi korban terbalik dan korban tidak berhasil kembali naik ke atas perahu. “Mereka sempat mencari menggunakan perahu karet mereka, namun tidak ditemukan. Sehingga, satu orang dari mereka melaporkan ke BPBD Asahan dan diteruskan ke kami. Uapaya pencarian pun dilakukan dengan menyisir sungai Asahan,” kata Romi. Lanjutnya, pencarian di hari kedua akhirnya membuahkan hasil. Jasad Ibnu ditemukan dalam kondisi tersangkut namun sudah tidak bernyawa lagi. Setelah dilakukan pencarian, jasad korban ditemukan di aliran sungai Asahan dalam kondisi sudah meninggal dunia, dan ditemukan dua kilometer dari titik pertama kali ditemukan,” ujar Romi. Tim SAR gabungan dibantu warga mengevakuasi korban, dan kini telah dibawa ke rumah duka.”Korban sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Kami mengimbau kepada masyarakat agat berhati-hati saat bermain dengan risiko tinggi. Jangan anggap sepele soal keamanan,” pungkas Romi.(bbs/ras) Proses evakuasi jasad Ibnu Harianda yang ditemukan sekitar 2 km dari titik terbaliknya perahu arung jeram yang dinaikinya, Rabu (12/6/2024).
PRIA4D
Dijelaskannya, korban bersama rekan-rekannya bermain fun rafting. Namun, sampan yang ditumpangi korban terbalik dan korban tidak berhasil kembali naik ke atas perahu. “Mereka sempat mencari menggunakan perahu karet mereka, namun tidak ditemukan. Sehingga, satu orang dari mereka melaporkan ke BPBD Asahan dan diteruskan ke kami. Uapaya pencarian pun dilakukan dengan menyisir sungai Asahan,” kata Romi. Lanjutnya, pencarian di hari kedua akhirnya membuahkan hasil. Jasad Ibnu ditemukan dalam kondisi tersangkut namun sudah tidak bernyawa lagi. Setelah dilakukan pencarian, jasad korban ditemukan di aliran sungai Asahan dalam kondisi sudah meninggal dunia, dan ditemukan dua kilometer dari titik pertama kali ditemukan,” ujar Romi. Tim SAR gabungan dibantu warga mengevakuasi korban, dan kini telah dibawa ke rumah duka.”Korban sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Kami mengimbau kepada masyarakat agat berhati-hati saat bermain dengan risiko tinggi. Jangan anggap sepele soal keamanan,” pungkas Romi.(bbs/ras) Proses evakuasi jasad Ibnu Harianda yang ditemukan sekitar 2 km dari titik terbaliknya perahu arung jeram yang dinaikinya, Rabu (12/6/2024).
PRIA4D
0 Komentar