Nasib Tragis Siswi SD di Lamongan Meninggal Diduga Korban Bully di Sekolah

Lamongan - AR (12), seorang siswi SD di Karanggeneng, Lamongan, meninggal setelah diduga jadi korban bully temannya. Polisi kini telah memeriksa sejumlah saksi setelah keluarga korban melapor. Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Andi Nur Cahya mengaku telah menerima laporan yang dilayangkan keluarga korban. Kasus itu kini telah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Dari keterangan saki yang telah diperiksa, lanjut Andi, insiden itu terjadi pada Senin (19/2/2024) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, pada korban dan pelaku saling bergurau sebelum upacara bendera.

Saat bergurau itu lah, antara pelaku dan korban saling membenturkan bahu mereka masing-masing secara bergantian. Korban lalu menarik jilbab pelaku dan hampir lepas. Dari situ, korban kemudian berlari menghindari kejaran pelaku yang ingin membalas. Saat pelaku ingin memukul, korban terpeleset di lantai cor dalam keadaan tengkurap.

"Korban kemudian ditolong oleh terlapor (pelaku) bersama dengan wali kelasnya dan dibawa ke Puskesmas Karanggeneng," terang Andi, Sabtu (4/5/2024). Pihak sekolah selanjutnya mengabari orang tua korban. Karena kondisinya terus memburuk, korban selanjutnya dirujuk ke RS Muhammadiyah Lamongan hingga RSU dr Soetomo. Namun pada Senin, 11 Maret 2024 korban dinyatakan meninggal dunia. Tak terima, keluarga korban kemudian melapor ke Polres Lamongan. Saat ini Unit PPA Satreskrim Polres Lamongan masih melakukan penyelidikan. "Penyelidikan masih terus kami lakukan, nanti perkembangan akan kami sampaikan," pungkas Andi. Andi juga menyebut baik sekolah maupun keluarga pelaku sudah beritikad baik. Hal ini didasarkan pada pemeriksaan saksi-saksi baik dari teman korban dan sejumlah guru korban. Bahkan pihak sekolah dan keluarga juga telah memberikan santunan saat membesuk korban saat dirawat di rumah sakit.

"Korban kemudian ditolong oleh terlapor (pelaku) bersama dengan wali kelasnya dan dibawa ke Puskesmas Karanggeneng," terang Andi, Sabtu (4/5/2024). Pihak sekolah selanjutnya mengabari orang tua korban. Karena kondisinya terus memburuk, korban selanjutnya dirujuk ke RS Muhammadiyah Lamongan hingga RSU dr Soetomo. Namun pada Senin, 11 Maret 2024 korban dinyatakan meninggal dunia. Tak terima, keluarga korban kemudian melapor ke Polres Lamongan. Saat ini Unit PPA Satreskrim Polres Lamongan masih melakukan penyelidikan. "Penyelidikan masih terus kami lakukan, nanti perkembangan akan kami sampaikan," pungkas Andi. Andi juga menyebut baik sekolah maupun keluarga pelaku sudah beritikad baik. Hal ini didasarkan pada pemeriksaan saksi-saksi baik dari teman korban dan sejumlah guru korban. Bahkan pihak sekolah dan keluarga juga telah memberikan santunan saat membesuk korban saat dirawat di rumah sakit.


PRIA4D

0 Komentar