Gunung Merapi Semburkan Awan Panas dengan Jarak Luncur 1.000 Meter
Gunung Merapi yang berbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng), mengeluarkan guguran awan panas menuju ke barat daya dengan jarak luncur 1.000 meter, Senin (18/3/2024) petang.
Menurut informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

Data pemantauan BPPTKG menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Dengan begitu, BPPTKG juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 3 kilometer dari puncak Merapi atau tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan kini Gunung Merapi masuk pada level tiga siaga.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” dalam rilisnya yang ditulis petugas BPPTKG Suraji.
PRIA4D
Menurut informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

Data pemantauan BPPTKG menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Dengan begitu, BPPTKG juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 3 kilometer dari puncak Merapi atau tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan kini Gunung Merapi masuk pada level tiga siaga.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” dalam rilisnya yang ditulis petugas BPPTKG Suraji.
PRIA4D
0 Komentar